Jika bicara penyakit mematikan biasanya kita akan merujuk pada penyakit kanker, jantung, atau HIV/AIDS. Tetapi sebenarnya penyakit itu adalah jenis penyakit kronik yang berkembang lambat selama bertahun-tahun.
Sementara itu ada penyakit lain yang sering dianggap sepele tapi bisa berakibat fatal dalam waktu tak lebih dari 24 jam. Penyakit tersebut kebanyakan adalah penyakit infeksi yang cepat menyebar, pengobatannya belum diketahui dan vaksinnya hanya sedikit.
Berikut adalah jenis penyakit mematikan di dunia.
1. Necrotising fasciitis
Sering disebut juga sebagai bakteri “yang memakan daging”, necrotizing fasciitis dapat dengan cepat menyebar ke dalam tubuh dan membunuh jaringan lunak tubuh.
Ini adalah infeksi bakteri kulit yang sangat serius yang dapat membunuh penderita dalam waktu singkat. Tapi, meskipun mematikan, penyakit ini jarang ditemukan.
Penyakit ini disebabkan oleh lebih dari satu jenis bakteri, dengan A Streptococcus (kelompok A streptokokus). Infeksinya sangat serius dan bisa menyebabkan kehilangan anggota tubuh atau kematian.
2. Penyakit meningitis
Penyakit meningokukos juga dikenal sebagai meningitis cerebrospinal adalah penyakit bakteri menular yang disebabkan oleh meningokokus (Neisseria meningitides). Penyakit ini menyebar melalui kontak lewat pernapasan dengan orang yang terinfeksi.
Penyakit ini bisa diderita bayi, remaja, dan dewasa muda. Gejalanya antara lain mendadak demam tinggi dengan muntah, sakit kepala hebat, nyeri pada persendian atau otot, tangan dan kaki dingin, kulit pucat, dan kelelahan.
3. Penyakit chagas
Penyakit Chagas disebabkan oleh parasite protozoa, Trypanosoma cruzi (T. cruzi). Parasit ini biasanya ditemukan di Amerika Latin, dan ditularkan ke manusia melalui kotoran serangga triatomine yang dikenal sebagai “serangga berciuman”.
WHO memperkirakan sekitar 6-7 juta orang di seluruh dunia terinfeksi. Meskipun berpotensi mematikan, penyakit ini dapat disembuhkan jika pengobatan dilakukan sesegera mungkin setelah terinfeksi.
Kurang dari setengah mereka yang digigit “serangga berciuman” ini, memiliki tanda berupa lesi kulit atau kelopak mata yang membengkak dan berwarna ungu, disertai dengan demam, sakit kepala, kelenjar getah bening membesar, nyeri otot, kesulitan bernapas, pembengkakan dan penggelembungan atau nyeri dada.
4. Kolera
Kolera adalah infeksi usus akut yang disebabkan oleh makanan atau air yang terkontaminasi bakteri vibrio cholera.Penyakit ini sangat mematikan dan dapat membunuh dalam hitungan jam. Masa inkubasi singkat, mulai kurang dari satu sampai lima hari.
Mereka yang diserang oleh infeksi ini mengalami diare berair yang dengan cepat mengakibatkan dehidrasi parah dan kematian jika pengobatan tak dilakukan dengan cepat. Sekitar 80 persen kasus dapat diobati dengan sukses dengan mengonsumsi oralit.
5. Ebola
Di seluruh dunia, 11.314 orang telah kehilangan nyawa mereka karena Ebola, dengan 26.635 kasus tambahan. Mayoritas penyakit ini terjadi di negara-negara Afrika Barat.
Ebola adalah penyakit yang sering berakibat fatal, dengan rasio kematian hingga 90 persen. Penyakit ini memegaruhi manusia serta primata, termasuk monyet, gorilla dan simpanse. Ebola ditularkan melalui kontak dengan darah, sekresi, organ atau cairan tubuh lain dari hewan yang terinfeksi.
Sekali seseorang terinfeksi, virus dapat menyebar melalui kontak dengan darah penderita, urin, saliva, tinja dan air mani. Seseorang juga bisa terinfeksi jika kulit luka bersentuhan dengan pakaian kotor korban, sprei atau jarum yang digunakan.
Pria yang telah sembuh dari penyakit tersebut masih dapat menyebarkan virus ke pasangan mereka melalui air man mereka selama tujuh minggu setelah pemulihan.
Gejala penyakitnya termasuk demam mendadak, kelemahan intens, nyeri otot, sakit kepala dan sakit tenggorokan. Yang diikuti muntah, diare, ruam, gangguan fungsi ginjal dan hati dan pendarahan internal dan eksternal.
6. Demam berdarah
Demam berdarah adalah penyakit yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Gejalanya adalah demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri hebat di belakang mata, nyeri sendi, nyeri otot dan tulang, ruam dan pendarahan ringan dari hidung atau gusi.
Demam berdarah dengue ditandai dengan demam, yang berlangsung dari dua sampai tujuh hari. Ini adalah gejala paling jelas dari demam berdarah. Setelah demam mereda, penderita akan mengalami muntah terus menerus, sakit perut yang parah dan bisa membuatnya kesulitan bernapas.
Tahap ini menandai awal dari sebuah periode 24 hingga 48 jam ketika pembuluh darah terkecil, kapiler, menjadi “bocor” dan memungkinkan komponen cairan bergerak dari pembuluh darah ke dalam lapisan rongga perut.
Hal ini, pada akhirnya, dapat memicu kegagalan sistem peredaran darah, shock dan akhirnya kematian, jika dokter tidak dapat mengembalikan kerusakan dari sistem peredaran darah.
Tidak ada obat khusus untuk mengobati demam berdarah. Namun jika didiagnosis dini terapi penggantian cairan terbukti efektif. (Gibran Linggau)
0 comments:
Post a Comment